Minggu, 08 Januari 2012

KOMPAS BRUNTON
Kompas geologi banyak macamnya, di antaranya tipe Azimuth dan tipe Kuadran. Tipe Azimuth punya skala dari 0-360°, sedangkan tipe Kuadran punya 4 kuadran yang masing-masing besarnya 90°. Kompas geologi yang biasa dipakai di Indonesia biasanya tipe Azimuth. Beginilah bentuk kompas geologi. 2 Untuk mengukur strike: 1. Carilah bidang batuan yang agak rata (agar lebih rata, kamu bisa memakai papan clipboard sebagai alas). 2. Tempelkan sisi W (WEST) badan kompas ke bidang batuan dengan lengan kompas searah strike 3. Geser-geserlah sampai gelembung udara pada level bulat (bull's eye level) tepat di tengah 4. baca derajat yang ditunjukkan jarum utara (yaitu jarum yang menunjuk ke utara ketika kamu menghadap utara). Untuk mengukur dip: 1. Tempelkan sisi E (EAST) badan kompas ke bidang batuan dengan lengan kompas tegak lurus strike 2. di bagian belakang kompas ada tuas kecil untuk memutar level tabung (clinometer level). Putarlah level tabung sampai gelembung tepat di tengah. 3. baca derajat yang ditunjukkan derajat klinometer (ingat, derajat dip maksimal 90 derajat).

Sabtu, 07 Januari 2012

Penyebab terjadinya Sesar Sesar atau yang biasa di sebut dengan fault adalah rekahan yang terbentuk karena mengalami pergeseran sehingga terjadi perpindahan antara bagian-bagian yang berhadapan dengan arah yang sejajar dengan bidang patahan, pergeseran ini dapat berjalan dengan cepat dan dapat juga berjalan dengan lambat. Hal ini akhirnya dapat menyebabkan pergeseran lapisan tanah , tanah longsor bahkan dapat menyebabkan gempa bumi. pergeseran dapat berkisar dari beberapa milimeter sampai ratusan meter dan panjangnya dapat mencapai beberapa miliimeter hingga ribuan meter. sesar dapat terjadi pada segala jenis batuan. akibat terjadinya pergeseran itu, sesar akan mengubah perkembangan topografi, mengontrol air permukaan dan bawah permukaan, merusak stratigrafi batuan dan sebagainya. 1. Sesar Normal yaitu hanging wall relatif turun terhadap foot wall, bidang sesarnya mempunyai kemiringan yang besar. Untuk lebih memahami apa itu sesar normal perhatikan gambar berikut : Sumber : http://nationalinks.blogspot.com/2009/01/macam-macam-sesar.html SESAR NORMAL 2. Sesar naik yaitu hanging wall relatif naik terhadap foot wall, dengan kemiringan sesar yang besar. Umumnya sesar normal dan sesar naik pergerakannya hanya vertikal, jadi termasuk sesar dip-slip. Sumber : http://www.windows2universe.org/earth/interior/plate_tectonics.html SESAR NAIK 3. sesar mendatar yaitu sesar mendatar ditentukan dengan menghadap ke bidang sesar, bila bidang di depan bergerak ke kiri, seperti diagram, diseebut mendatar sinistral. Dan sebaliknya di sebut sesar mendatar dekstal. Untuk lebih memahami apa itu sesar mendatar perhatikan gambar berikut : Sumber : http://www.windows2universe.org/earth/interior/plate_tectonics.html SESAR MENDATAR 4. sesar oblique yaitu gaya-gaya yang bekerja yang menyebabkan sesar mendata dan sesar normal. Untuk lebih memahami apa itu sesar oblique, perhatikan gambar berikut : Sumber : http://nationalinks.blogspot.com/2009/01/macam-macam-sesar.html SESAR OBLIQUE 5. sesar gunting yaitu sesar yang pergeserannya berhenti pada titik tertentu sepanjang jurus sesar. Gaya yang bekerja sama dengan sesar normal. Untuk lebih memahami apa itu sesar gunting perhatikan gambar berikut : Sumber : http://nationalinks.blogspot.com/2009/01/macam-macam-sesar.html 6. Strike Fault, yaitu sesar yang arah jurusnya sejajar dengan jurus batuan sekitarnya, sesar ini disebut juga sesar geser, dimana pergeseran dominan pada arah horizontal dan sejajar ddenga bidang sesarnya. Sesar ini timbul karena adanya shear stress. 7. Dip Fault, yaitu jurus dari sesar searah dengan kemiringan dari lapisan batuan sekitarnya. Pada umumnya dikenal dua tipe Dip fault, yaitu sesar normal dan sesar naik 8. Traverse fault, yaitu Sesar yang memotong tegak lurus atau miring terhadap struktur regional ( Biasanya dijumpai pada daerah yang terlipat, memotong sumbu / poros terhadap antklin). III.3 Indikasi Gerak Sesar Sering dijumpai dinding atau bidang rekakan, namun tidak dapat dengan segera apakah pernah terjadi gerakan atau pergeseran sepanjang bidang tersebut atau tidak. Dengan kata lain kita tidak dapat menentukan apakah bidang tersebut akibaat sesar. Ada beberapa jejak yang ditimbulkan dan terekam oleh gesekan pada batuan yang teresesarkan. Diantaranya dalah gores-garis (slickensides), gesekan antar batuan yang keras, permukaannya menjadi halus dan licin disertai goresan-goresan dan striasi pada bidang sesar, tidak semua sesar mempunyainya, atau sudah tidak tampak lagi karena lapuk dan tererosi. Kebanyakan gerak sesar cendrung menghancurkan batuan yang bergesekakn menjadi berbagai ukuran yang tidak beraturan besarnya, membentuk Breksi sesar atau (fault breksia). Breksi sesar dapat dengan mudah dibedakan dengan breksi sedimenter karena fragmen dan matriknya terdiri dari materil yang sama. Biasanya fragmen dalam breksi sesar memperlihaatkan arah sumbu panjangnya yang sama dengan arah sesarnya. Apabila hasil gerusannya sangat halus, yang terjadi milonit, berukuran lempung dan berwarna gelap (hitam). Gejala lainnya adalah bergesernya lapisan batuan pada blok-blok yang tersesarkan. Pergeseran lapisan tersebut sebagai offset bidang perlapisan. Adanya ofset bidang perlapisan mempermudah untuk menentukan jenis sesar. Kemudian, akibat adanya gesekan antar blok, lapisan sekitar sesar terseret dan terlipat menjadi lipatan-lipatan seretan (drag fault). Selain itu masih ada beberapa gejala lain yang diakibatakan sesar dan sangat membantu dalam menentukkan gerak relatif sesar.

BATUAN BEKU TRACHYTE ( TRAKIT ) bagi Miners Sejati Trachyte terbentuk pada daerah vulkanik (karena merupakan batuan beku vulkanik), yaitu dengan pembekuan magma yang cenderung cepat sehingga mineral penyusunnya terlihat lebih kecil. Batuan Vulkanik atau biasa disebut dengan batuan Ekstrusi, ini terbentuk di Luar gunung berapi. Tetapi terbentuknya trachyte bukanlah akibat letusan gunung api yang eksplosif, yang terbentuk dari lava yang mengalir. Sehingga mempunyai kenampakkan tekstur yang khusus, yaitu tekstur trachytic. Tekstur trachytic berupa mikrolit yang membentuk orientasi tertentu, karena dihasilkan oleh mekanisme aliran. Dilihat dari warna batuan trachyte yang cenderung cerah, trachyte terbentuk dari magma yang bersifat asam. Tetapi magma asam pembentuk trachyte juga bisa berasosiasi dengan lava lain di daerah vulkanik lalu terbentuk oleh kristalisasi dan abstraksi dari unsure besi, magnesium dan mineral kalsium yang berasal dari magma basa. Seperti pada batuan beku vulkanik lainnya, trachyte terdapat “Streaked or Banded Structure” yang disebabkan oleh aliran pada saat proses pendinginan atau pembekuan. Struktur ini dimungkinkan oleh pengaturan parallel dari suatu fenokris yang besar dan tabular sehingga mencolok mata. Pengujian mikroskopik dari sayatan tipis memperlihatkan tekstur trachytic dari matriks yang halus. tiny lath-shaped dari Kristal Sanidine, dikemas secara paralel dan bentuk garis aliran yang cenderung seperti mengelilingi fenokris yang besar III.2. Deskripsi Batuan Tracyte Tekstur dari Batuan Trachyte : 1. Derajat kristalisasi : Holokristalin - Hipokristalin 2. Granulitas/besar butir: : Afanitik – Porfiritic. 3. Kemas/fabrik: keseragaman butir : Inequigranular ( hubungan antar butir afaasssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssaa penyusun tidak sama besar ) 4. Berdasarkan bentuk geometri kristal : Tabular (plagioklas & k-feldspar) 5. Berdasarkan kesempurnaan bentuk kristal : Subhedral 6. Struktur batuan beku : Massive 7. Warna : Berwarna terang seperti abu-abu. III.3. Komposisi kimia dan mineral dari trachyte : Komposisi Kimia : 1. SiO2 = 60,40%; 2. Al2O3 = 16,19%; 3. Fe2O3 = 5,25%; 4. MgO = 1,97%; 5. Na2O = 4,26%; 6. K2O = 5,00%; 7. TiO2 = 0,51%; 8. MnO = 0,10% Komposisi Mineral : 1. Mineral utama : alkali felspar (sanidin), plagioklas (andesin- labradorit), biotit 2. Mineral asesori : amfibol, piroksen, magnetit, ilmenit, apatit, dcxv cgarnet, zirkon, titanit, gelas DESKRIPSI BATUAN TRACHYTE Jenis batuan : - Batuan vulkanik ( Ekstrusi ) - Batuan yang bersifat intermediet Deskripsi batuan: 1. Warna Bervariasi, tapi lebih banyak yang berwarna terang. Hal tersebut disebabkan oleh fenokris-nya. Umumnya abu-abu putih – kehijauan 2. Tekstur bertekstur afanitik sampai porfiritik. Pada porfiritik, mempunyai tekstur khusus yaitu Trachytic, yaitu tekstur umum pada batuan vulkanik berupa mikrolit yang membentuk orientasi tertentu, karena dihasilkan oleh mekanisme aliran. batuan trakhit mempunyai cenderung berwarna terang dimana terdapat lubang-lubang gas yang terusi oleh mineral skunder nya. 3. Komposisi mineral Trachyte mempunyai komposisi yang terdiri dari alkali feldspar yang merupakan mineral essential pada batu ini, lalu terdapat sedikit mineral plagioklas, kuarsa, dan feldspatoid seperti naphelin. Biotit, Klinopiroksen, dan Olivin banyak menjadi mineral aksesoris utama pada batu ini. Secara komposisi kimianya, Trachyte mempunyai komposisi SiO2 yang lebih sedikit dari batu Rhyolite, dan mempunyai komposisi Na2O plus K2O yang lebih besar daripada Dacite. Trachyte dibagi menjadi dua, potash atau normal trachyte, sanidine atau orthoclase merupakan feldspar yang dominan, Dan plagioclase feldspar yang biasanya ada adalah oligoclase. Dan alkali trachyte, yaitu alkali feldspar dan mineral sodium bewarna gelap sama banyaknya. 4. Struktur : Amigdaloidal 5. Sifat bauan : felsik 6. Ganesa : batuan trakhit mempunyai warna batuan abu-abu putih kehijauan dan mempunyai sifat batuan asam (felsik) dengan mineral penyusunnya silikat, magnesium oksida,MnO, dan mineral penyusun lainya. Pada batuan ini terdapat lubang- lubang gas yang terisi oleh mineral sekundernya. 7. warna : Hitam 8. kristalinitas : hipokristalin 9. granularitas : fanerik 10. relasi : inequigranular 11. struktur : massive 12. fabrik : subhedral 13. komposisi mineral - plagioklas 10% - hornblende 25% - adularia 20% - quartz 5% - pyroxene 40% 14. kegunaan : sbg bahan baku industri dan ilmu pengetahuan Gubahan kimia Secara kimiawi, trachyte mengandung kurang SiO2 dibandingkan rhyolite dan lagi (Tambahan Na2O K2O) dibandingkan dacite. Perbedaan kimia ini adalah konsisten dengan posisi dari trachyte pada klasifikasi TAS, dan mereka bertanggungjawab mineralogi kaya feldspar dari jenis goyang. batuan trakhit mempunyai cenderung berwarna terang dimana terdapat lubang-lubang gas yang terusi oleh mineral skunder nya. Selain itu Jika Dominan mineral dalam penyusun batuan Trachyte maka di sebut dengan Trakhit piroksen (pyroxene trachyte) karena Dominan mineral mafik piroksen ; diopsidic px atau aegerin-augit, sanidin dominan, plagioklas (andesin atau oligoklas), andesit hornblende dan andesit biotit. DAFTAR PUSTAKA 1. Gillespic, M.R., and Styles, M.T. 1999. Classification of igneous rock. Gupta,Alok K. 1998. Igneous Rock. New Delhi: Allied Publishers limited 2. http://s19nature.blogspot.com/2010/10/klasifikasi-batuan-beku-menurut-russell.html 3. http://smartgeografi.wordpress.com/

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Bluehost Coupons