Sabtu, 07 Januari 2012

Penyebab terjadinya Sesar Sesar atau yang biasa di sebut dengan fault adalah rekahan yang terbentuk karena mengalami pergeseran sehingga terjadi perpindahan antara bagian-bagian yang berhadapan dengan arah yang sejajar dengan bidang patahan, pergeseran ini dapat berjalan dengan cepat dan dapat juga berjalan dengan lambat. Hal ini akhirnya dapat menyebabkan pergeseran lapisan tanah , tanah longsor bahkan dapat menyebabkan gempa bumi. pergeseran dapat berkisar dari beberapa milimeter sampai ratusan meter dan panjangnya dapat mencapai beberapa miliimeter hingga ribuan meter. sesar dapat terjadi pada segala jenis batuan. akibat terjadinya pergeseran itu, sesar akan mengubah perkembangan topografi, mengontrol air permukaan dan bawah permukaan, merusak stratigrafi batuan dan sebagainya. 1. Sesar Normal yaitu hanging wall relatif turun terhadap foot wall, bidang sesarnya mempunyai kemiringan yang besar. Untuk lebih memahami apa itu sesar normal perhatikan gambar berikut : Sumber : http://nationalinks.blogspot.com/2009/01/macam-macam-sesar.html SESAR NORMAL 2. Sesar naik yaitu hanging wall relatif naik terhadap foot wall, dengan kemiringan sesar yang besar. Umumnya sesar normal dan sesar naik pergerakannya hanya vertikal, jadi termasuk sesar dip-slip. Sumber : http://www.windows2universe.org/earth/interior/plate_tectonics.html SESAR NAIK 3. sesar mendatar yaitu sesar mendatar ditentukan dengan menghadap ke bidang sesar, bila bidang di depan bergerak ke kiri, seperti diagram, diseebut mendatar sinistral. Dan sebaliknya di sebut sesar mendatar dekstal. Untuk lebih memahami apa itu sesar mendatar perhatikan gambar berikut : Sumber : http://www.windows2universe.org/earth/interior/plate_tectonics.html SESAR MENDATAR 4. sesar oblique yaitu gaya-gaya yang bekerja yang menyebabkan sesar mendata dan sesar normal. Untuk lebih memahami apa itu sesar oblique, perhatikan gambar berikut : Sumber : http://nationalinks.blogspot.com/2009/01/macam-macam-sesar.html SESAR OBLIQUE 5. sesar gunting yaitu sesar yang pergeserannya berhenti pada titik tertentu sepanjang jurus sesar. Gaya yang bekerja sama dengan sesar normal. Untuk lebih memahami apa itu sesar gunting perhatikan gambar berikut : Sumber : http://nationalinks.blogspot.com/2009/01/macam-macam-sesar.html 6. Strike Fault, yaitu sesar yang arah jurusnya sejajar dengan jurus batuan sekitarnya, sesar ini disebut juga sesar geser, dimana pergeseran dominan pada arah horizontal dan sejajar ddenga bidang sesarnya. Sesar ini timbul karena adanya shear stress. 7. Dip Fault, yaitu jurus dari sesar searah dengan kemiringan dari lapisan batuan sekitarnya. Pada umumnya dikenal dua tipe Dip fault, yaitu sesar normal dan sesar naik 8. Traverse fault, yaitu Sesar yang memotong tegak lurus atau miring terhadap struktur regional ( Biasanya dijumpai pada daerah yang terlipat, memotong sumbu / poros terhadap antklin). III.3 Indikasi Gerak Sesar Sering dijumpai dinding atau bidang rekakan, namun tidak dapat dengan segera apakah pernah terjadi gerakan atau pergeseran sepanjang bidang tersebut atau tidak. Dengan kata lain kita tidak dapat menentukan apakah bidang tersebut akibaat sesar. Ada beberapa jejak yang ditimbulkan dan terekam oleh gesekan pada batuan yang teresesarkan. Diantaranya dalah gores-garis (slickensides), gesekan antar batuan yang keras, permukaannya menjadi halus dan licin disertai goresan-goresan dan striasi pada bidang sesar, tidak semua sesar mempunyainya, atau sudah tidak tampak lagi karena lapuk dan tererosi. Kebanyakan gerak sesar cendrung menghancurkan batuan yang bergesekakn menjadi berbagai ukuran yang tidak beraturan besarnya, membentuk Breksi sesar atau (fault breksia). Breksi sesar dapat dengan mudah dibedakan dengan breksi sedimenter karena fragmen dan matriknya terdiri dari materil yang sama. Biasanya fragmen dalam breksi sesar memperlihaatkan arah sumbu panjangnya yang sama dengan arah sesarnya. Apabila hasil gerusannya sangat halus, yang terjadi milonit, berukuran lempung dan berwarna gelap (hitam). Gejala lainnya adalah bergesernya lapisan batuan pada blok-blok yang tersesarkan. Pergeseran lapisan tersebut sebagai offset bidang perlapisan. Adanya ofset bidang perlapisan mempermudah untuk menentukan jenis sesar. Kemudian, akibat adanya gesekan antar blok, lapisan sekitar sesar terseret dan terlipat menjadi lipatan-lipatan seretan (drag fault). Selain itu masih ada beberapa gejala lain yang diakibatakan sesar dan sangat membantu dalam menentukkan gerak relatif sesar.

0 komentar:

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Bluehost Coupons